Pengalaman Adalah Guru Terbaik.
Quote di atas menjadi pegangan hidup saya selama menjadi ibu baru untuk anak pertama saya, Taka. Setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, saya jelas bingung. Saya tidak pernah merawat bayi sebelumnya, tidak punya adik, dan tidak pernah dekat sama sekali dengan anak-anak. Biasanya saya selalu mundur teratur jika didekati anak kecil karena bingung harus ngobrol apa, harus berbuat apa. Halah parah banget saya ini. Tapi agak tenang karena masih ada mama saya. Beliau pastinya sudah berpengalaman merawat dua anak bandel dari lahir sampai dewasa, saya dan kakak saya. Eiiitttt tapi ternyata mama bilang bahwa beliau sudah lupa. Malah lebih grogi dari saya ketika membantu menggantikan popok dan memandikan Taka. Waduhhh...Satu-satunya pengetahuan yang saya dapat hanya dari internet dan buku, tanpa praktek sebelumnya. Inilah beberapa pengalaman saya merawat anak saya yang baru lahir. Mungkin terlihat sangat ribet dan ada cara yang lebih mudah. Tapi inilah yang saya lakukan.
Menyusui.
Saya baru dapat menyusui dengan baik dan benar setelah diajarkan oleh perawat selama 2 hari. Meskipun sudah naluri, bayi butuh penyesuaian dengan (maaf) puting bunda. Saya sempat bingung karena Taka tidak mau menyusu. Ketika disusui malah ketiduran terus, seperti tidak sadar kalau ada saya disitu (atau mungkin terlalu nyaman). Dibelai-belai dibangunkan malah makin lelap tidurnya. Sabar. Coba terus. Lama-kelamaan mau juga, malah jadi ketagihan dikit-dikit mina nenen teruuus. Jangan khawatir jika air susu bunda sedikit atau bahkan tidak keluar. Tetap susui si dedek ya. Karena semakin sering menyusui maka produksi air susu akan semakin banyak. Ditambah pijat payudara teratur. ASI saya baru keluar di hari ketiga menyusui dan saya masih menyusui anak saya yang berumur hampir 2 tahun.
Menggantikan popok.
Berdasarkan buku yang saya baca, saya harus menyiapkan kapas, air hangat dalam baskom, Tisu kering, handuk. Kapas dicelupkan ke air hangat digunakan untuk menghilangkan kotoran dan membasuh si dedek lucu (si dedek dibaringkan dulu di changing table). Kemudian ditepuk sedikit dengan tisu agar kering. Terakhir handuk untuk memastikan benar-benar kering dan tidak lembab. Wah ini saja sudah membuat saya mandi keringat. Pernah ketika menggantikan popok setelah si dedek buang air besar, eh dia malah pipis langsung mancur ke muka saya, sprei, dan belepotan ke muka si dedek. Oh ternyata sebaiknya kelamin si dedek di tutup tisu atau handuk kecil dulu. Selama beberapa bulan saya melakukan cara ini, sampai suatu waktu keluarga kecil kami pulang ke rumah orang tua suami di Temanggung. Barulah saya tau jika ibu-ibu disana melakukannya dengan cara yang sangat simpel. Cukup dibawa ke kamar mandi, bilas air, dilap dengan handuk. Well, maafkan saya pemirsa. Saya cuma ibu pemula.
Memandikan.
Saatnya Taka mandi ! Air hangat dituang ke bak mandi. Hari-hari pertama saya tidak menggunakan sabun, hanya diajak berendam sebentar sambil dilap dengan handuk lembut, terutama di area lipatan (ketika pulang kerumah tali pusar Taka sudah copot, jadi tidak ada perawatan khusus di area pusar). Itupun saya sangat hati-hati sekali memegang taka, takut sekali tubuhnya cidera. Jadi caranya adalah Taka terlentang, badannya saya tahan dengan tangan sehingga badannya terendam air, kepala hanya bagian belakang saja yang terendam. Tidak usah lama-lama mandinya, nanti airnya dingin. Yak Taka sudah segar mandi, saya segar mandi keringat (anggap saja olahraga supaya cepat kurus). Saya tidak menggunakan bedak bayi karena perawat tidak menganjurkan. Penggunaan bedak bayi berbahaya karena partikelnya dapat terhirup dan lama-lama terjadi penumpukan pada paru-paru, juga berbahaya jika partikelnya masuk ke dalam alat kelamin bayi (terutama wanita). Meskipun begitu ada kok cara menggunakan bedak bayi yang aman. Taruh bedak di tangan bunda dulu, jauhkan dari muka bayi ya, kemudian balurkan di tubuh si bayi, jangan di area kelamin.Tapi kalau saya sih hanya menggunakan lotion saja untuk kulit Taka yang sensitif.
![]() |
| Kalau sudah 7 bulan bisa duduk di bak sendiri |
Berjemur.
Salah satu rutinitas baru saya sebagai ibu adalah berjemur bersama Taka di pagi hari diantara pukul 6 sampai 8 pagi. Biasanya saya sih cukup 15 menit saja. Depan dan belakang badannya harus kena sinar matahari, tapi jangan sampai kena matanya. Setelah begadang semalaman, kurang tidur badan lelah, berjemur kena matahari hampir selalu membuat saya pusing berkunang-kunang. Terutama bila aktifitas itu saya lakukan menjelang pukul 8. Saya memang rutin menggendong Taka berjemur karena kulitnya kuning. Ini membantu sekali karena dalam beberapa hari berjemur pagi, kulitnya mulai merona kemerahan, sudah tidak kuning pucat lagi,yeay.
![]() |
| Solusi agar tidak silau. Boleh ditiru tapi hati-hati ya |
Membersihkan kerak di kepala.
Wah aktifitas satu ini yang paling bikin saya gemes. Karena rambut Taka tipis sekali maka terlihat jelas lah kerak-kerak di kepalanya. Cukup dengan kapas yang dibasahi baby oil, usap lembut ke kepala si dedek, kerak pun lepas perlahan. Kerak akan muncul lagi. Lakukan saja kegiatan ini berulang. Jangan lupa si dedek di keramasi setelah keraknya dibersihkan. Karena saking gemasnya tangan bandel saya ini suka jahil menggaruk-garuk pelan kepala Taka kalau sedang tidur. Untung kepala kamu gak luka ya,nak. Maafkan bundamu ini :((
Yah sebenarnya masih banyak aktifitas-aktifitas lainnya, namun masih bisa saya handle dengan baik. Ttreatment untuk bayi di atas murni saya dapat dari internet, buku dan dari dokter/perawat yang akhirnya saya praktekan. Sebenarnya saya telah banyak sekali membaca tentang cara merawat bayi baru lahir. Namun segudang teori tidak akan berarti jika belum ada prakteknya. Jangan takut jika kamu adalah ibu baru minim pengalaman merawat bayi. Banyak baca dan bertanya kemudian praktekan dengan hati-hati dan penuh kasih sayang (ehm). Bagaimanapun naluri seorang ibu pasti bekerja. Selamat merawat bayi lucu, mommies ;)


Terima kasih info nya, sangat bermanfaat :)
BalasHapusKenapa Handuk Bayi dan Anak Harus Dari Microfiber ?
Kalian tahu dipasaran banyak handuk abal-abal yang beredar tanpa mementingkan kesehatan buah hati anda ? banyak contoh para bayi dan anak infeksi kulit atau iritasi kulit lain nya akibat menggunakan handuk abal-abal.
Mulailah segera menggunakan Handuk Mandi Microfiber produk Mipacko yang sudah jelas produk tersertifikasi SNI yang di jamin aman untuk bersentuhan langsung dengan kulit Bayi dan Anak
Handuk Mandi Microfiber mempunyai daya serap yang baik, mengeringkan tubuh cukup dengan sekali usap, selain itu dia anti bakteri dan lembut sehingga aman Handuk Microfiber bersentuhan langsung dengan kulit bayi dan anak, banyak variasi model, ukuran, warna untuk berbagai kebutuhan
Buruan pesan sekarang juga dan banyak DISKON sebelum kehabisan !!!
Jangan pernah coba-coba untuk buah hati kesayangan Anda, karena yang terbaik hanya di Mipacko Microfiber !